“Sekolah Ciputra, dengan kurikulum International Baccalaureate, memberikan saya fondasi yang dibutuhkan di FKUI, yang secara mengejutkan juga melengkapi program KKI.”
REGINA FELICIA HADIPUTRI
LULUS: 2024
1. Berapa lama Anda sekolah di Sekolah Ciputra? Dimulai dari kelas berapa hingga kelas berapa?
Saya bersekolah di Sekolah Ciputra selama 15 tahun, mulai dari Playgroup hingga Kelas 12 IBDP.
2. Setelah lulus dari Sekolah Ciputra, di mana Anda belajar? Apa jurusan Anda?
Saya sekarang adalah mahasiswa Universitas Indonesia (UI) di Fakultas Kedokteran, yang dikenal sebagai FKUI.
3. Bisakah Anda membagikan pengalaman Anda ketika mendaftar ke universitas?
Perjalanan saya ke FKUI cukup panjang dan melewati beberapa belokan yang tidak terduga. Awalnya, saya berencana untuk belajar kedokteran di luar negeri di University of Melbourne atau University of Toronto, tetapi saya memutuskan untuk mengejar gelar sarjana yang lebih cepat di universitas negeri di Indonesia, dengan menargetkan Program Sarjana Internasional UNAIR karena kefasihan saya dalam bahasa inggris. Saya mendedikasikan diri saya untuk seleksi nasional, SNBP dan UTBK, membawa koper penuh buku ke mana pun saya pergi, dan sering terlihat berlatih selama istirahat. Meskipun saya sudah berusaha keras, saya tidak lulus seleksi program kedokteran UNAIR, sebagian besar karena kesulitan saya dengan bahasa indonesia. Namun, pada Februari 2024, konselor sekolah saya menyarankan saya untuk mendaftar ke Talent Scouting UI untuk Program Internasional (KKI). Saya mengambil kesempatan itu, mengirimkan dokumen saya, dan berhasil ke tahap MMPI dan MMI. Meskipun saya tidak lulus melalui Talent Scouting, mengunjungi kampus UI dan terlibat dalam proses seleksi membangkitkan tekad saya untuk berhasil.
Bertekad untuk tidak menyerah, saya segera mengarahkan fokus saya pada proses seleksi berikutnya di FKUI, yakni SIMAK KKI. Setelah lulus, saya mengikuti kamp karantina di Depok, Jawa Barat, untuk mempersiapkan diri secara intensif untuk ujian-ujian, belajar dari subuh hingga tengah malam. Prosesnya sangat intens dan menantang, sering kali membuat saya kelelahan secara fisik, tetapi saya mencurahkan semua energi saya untuk itu. Akhirnya, saya berhasil lulus semua tahap seleksi SIMAK KKI, termasuk MMPI dan MMI, mencapai tujuan saya untuk diterima di FKUI. Perjalanan penuh ketekunan ini, dari berbagai penolakan hingga akhirnya berhasil, mengajarkan saya nilai ketahanan dan kerja keras dalam menghadapi kemunduran.
4. Apa yang Anda harapkan untuk lakukan setelah lulus dari universitas?
Saat ini, beberapa orang mungkin menyadari keaktifan saya dalam beberapa organisasi dan program duta. Misalnya, Duta Edukasi Indonesia, Duta Kesehatan Indonesia, Duta Inovatif Indonesia, dan masih banyak lagi. Saya juga telah dipercaya untuk menjadi ketua SIEPEND di angkatan saya. Jadwal saya yang padat mencerminkan aspirasi jangka panjang saya. Saya bercita-cita menjadi “Agen Perubahan”, memberikan dampak positif bagi komunitas dan menginspirasi orang-orang di sekitar saya. Saya berharap bisa mendapatkan lebih banyak kesempatan selama menjalani masa perkuliahan saya untuk membantu mereka yang membutuhkan, tidak peduli seberapa kecil atau besar, saya percaya setiap usaha benar-benar berarti. Bahkan bagi mereka yang berada di daerah terpencil atau online, saya bertujuan untuk mendidik dan memberdayakan sebanyak mungkin orang dan menciptakan efek riak bagi lebih banyak orang untuk berkembang untuk kualitas hidup, pengembangan diri, dan pendidikan yang lebih baik.
5. Bagaimana Sekolah Ciputra berkontribusi dalam membentuk diri Anda saat ini?
Sekolah Ciputra, dengan kurikulum IB, memberikan saya fondasi yang dibutuhkan di FKUI, yang secara mengejutkan juga melengkapi program KKI. Dari banyaknya tugas proyek dan esai, keterampilan analitis dan berpikir kritis saya berkembang, memungkinkan saya untuk menjadi individu yang proaktif dalam diskusi dan berpikiran terbuka. Kedokteran adalah program studi yang akan menangani situasi nyata dan studi kasus, keterampilan yang telah terbentuk selama menjalani program IB memungkinkan saya untuk berpikir di luar silabus dan mewujudkan keinginan saya untuk mendapatkan pengetahuan.
Sekolah Ciputra seperti rumah kedua bagi saya, meskipun kedengarannya klise. Sejujurnya, saya bersekolah di Sekolah Ciputra selama 15 tahun penuh. Saya bisa menjadi siswa yang “prestisius” berkat banyaknya kesempatan dan platform yang ditawarkan oleh Sekolah Ciputra kepada saya. Ini adalah lingkungan yang merawat, mendorong, dan mendukung siswa-siswi untuk menjadi inovatif, kreatif, dan berani keluar dari zona nyaman. Misalnya, saya berkesempatan untuk mengikuti World Scholar’s Cup (WSC) dari tahun 2017 hingga 2019, sebelum pandemi COVID-19 melanda, ketika saya masih di sekolah dasar hingga sekolah menengah. Meskipun dianggap masih muda untuk kompetisi internasional, ada guru, senior, dan fasilitas yang dengan sabar mengajarkan saya keterampilan dan kepercayaan diri yang saya butuhkan. Sebagai senior, sebagai bentuk rasa terima kasih dan apresiasi kepada mereka yang telah mendahului saya, saya mengambil inisiatif untuk menjadi tutor/pelatih bagi junior saya dan siswa-siswi lainnya di seluruh Indonesia untuk membimbing mereka dalam perjalanan baru mereka di kompetisi debat internasional, menumbuhkan kepercayaan diri, inovasi, dan berpikir kritis.
Selain itu, saya pribadi percaya bahwa publikasi terkait prestasi siswa-siswi, yang dibuat oleh sekolah adalah motivator yang luar biasa. Kita jadi sadar bahwa ada banyak siswa-siswi, yang seperti diri kita sendiri, yang juga mampu meraih dan diakui untuk hal-hal yang luar biasa. Daripada merasa tidak aman ketika melihat pencapaian orang lain, akan jauh lebih bermanfaat untuk menerapkan pola pikir bahwa, “Orang ini sangat keren, saya juga ingin menjadi seperti mereka” dengan cara yang sehat. Ketika kamu dipublikasikan dan diakui oleh sekolah, itu juga berfungsi sebagai sumber validasi, dan menegaskan fakta bahwa perjalanan dan usaha kamu tidak diabaikan dan dihargai. Sekolah Ciputra bangga berusaha menjadi versi terbaik dari diri kita sendiri, membangun lingkungan yang tidak mengucilkan mereka yang ingin meningkatkan diri.
6. Apa hal terbaik dari Sekolah Ciputra? Ceritakan momen yang paling berkesan saat Anda di Sekolah Ciputra
Hal yang paling saya ingat adalah beberapa kesempatan yang saya dapatkan untuk tampil. Saya masih bisa mempraktikkan keterampilan non-akademik saya seperti tampil di depan audiens. Sangat menyenangkan mengetahui bahwa saya memiliki ruang untuk berekspresi yang dapat diapresiasi oleh teman-teman, guru, dan siswa-siswi lainnya, yang bahkan mendorong junior untuk menemukan kepercayaan diri saat mereka tampil atau menjadi kreatif. Meskipun terdengar sepele, saya masih sangat bersyukur atas kesempatan yang ditawarkan ke saya, untuk tampil bagi Sekolah Ciputra dan bahagia melakukan sesuatu yang saya suka.
7. Saran apa yang akan Anda berikan kepada siswa yang akan lulus?
Untuk siswa yang akan lulus dari Sekolah Ciputra, jangan berkecil hati jika Anda merasa seharusnya bisa melakukan lebih banyak di sekolah atau jika Anda merasa sudah kehilangan banyak hal karena tahun-tahun bersekolah sudah berakhir. Ini bukan “buku baru” dalam hidup Anda di mana Anda mulai dari 0, tetapi ini adalah sekuel. Jangan terintimidasi dengan lulusan lain atau bahkan dengan siswa-siswi Sekolah Ciputra saat ini yang kelihatannya melakukan jauh lebih banyak daripada Anda. Ambil kesempatan yang ditawarkan kepada Anda karena setiap langkah kecil berarti untuk meningkatkan diri. Jangan merasa cemas jika orang-orang mulai menghakimi Anda karena memulai sesuatu yang masih Anda pelajari atau belum Anda kuasai karena itu adalah bagian dari prosesnya. Saya ingin siapa pun yang akan memulai perjalanan akademisnya untuk mengingat bahwa nanti ketika Anda lulus, miliki banyak hal untuk dikenang. Bayangkan nanti ketika Anda lulus dari sekolah atau universitas, Anda bisa melihat ke belakang dan berkata kepada orang lain atau diri sendiri, “Hei, saya cukup keren dulu di sekolah” atau “Saya bersyukur ikut organisasi/kompetisi ini dan belajar bagaimana cara melakukannya”.
8. Apakah Anda akan merekomendasikan Sekolah Ciputra kepada orang lain? Jika ya, apa yang akan Anda katakan?
Secara realistis, hal ini sangat subjektif. Setiap individu berbeda dan dengan demikian setiap kurikulum atau struktur pendidikan yang cocok dengan mereka dapat bervariasi. Secara pribadi, jika seseorang bertanya kepada saya, “Jika Anda diberikan kesempatan untuk mengulang hidup dan harus melalui sekolah dasar hingga SMA lagi, apakah Anda akan ke Sekolah Ciputra lagi?” Jawaban saya akan selalu ya. Saya senang dapat mengembangkan keterampilan saya dalam berpikir kritis, berbicara di depan umum, dan menjadi kreatif di sekolah yang berada di bidang internasional. Saya tidak akan dapat menginspirasi dan memulai inisiatif tanpa keterampilan yang ditanamkan dalam diri saya oleh guru dan senior yang saya temui di sekolah. Namun, saya ingin menekankan bahwa institusi sekolah Anda, termasuk Sekolah Ciputra sendiri, seharusnya bukan “segala-galanya”. Jangan membatasi diri Anda dengan pencapaian atau aktivitas di dalam sekolah. Jelajahi di luar apa yang ditawarkan oleh Sekolah Ciputra, seperti peluang eksternal. Dengan demikian, anggaplah Sekolah Ciputra sebagai markas yang mendukung, karena itu akan menjadi fondasi yang kuat bagi kita untuk mulai menciptakan dampak di sekitar kita.
9. Apa yang Anda lakukan di waktu luang Anda?
Selain kegiatan kuliah dan pekerjaan organisasi, saya juga masih menari tetapi juga mulai melakukan hobi yang sudah lama tidak saya lakukan. Saya suka scrapbook dan merancang busana akhir-akhir ini. Dengan scrapbook, ini adalah cara bagi saya untuk melihat kembali hal-hal yang telah saya lakukan dari struk, stiker, dan foto-foto yang saya kumpulkan sebagai kenangan. Saya juga masih merancang busana, yang merupakan kelanjutan dari hobi saya di sekolah, di mana saya akan merancang pakaian saya sendiri seperti saat wisuda MYP, wisuda kelas 12, prom, DBL, dan lain-lain. Saya mengembangkan hobi saya dalam merancang busana dengan membuka komisi yang di mana beberapa teman-teman saya juga memberi saya komisi untuk merancangkan busana wisuda mereka dan saya ditawarkan sebuah kesempatan kolaborasi untuk membuka lini pakaian (yang masih saya pertimbangkan dan permintaannya ada).