HS School Production

Sungguh luar biasa… bagaimana sebuah imajinasi belaka bisa berubah menjadi kenyataan…

Naskah yang saya buat dengan dedikasi waktu–dengan bimbingan Ibu Niken dan Bapak Sulton–berhasil terwujud… tentu saja, semua itu berkat kerja sama dari orang-orang yang berbakat.

Baru beberapa hari, tapi alangkah inginnya saya kembali ke masa lalu.

Ketika Petualangan Sherina ditayangkan di Ciputra Hall, lampu-lampu menari, para penari bergoyang, properti menghiasi panggung, alunan musik mengalun, dan karakter-karakter menjadi hidup. Mendengar reaksi dan sorak sorai penonton membuat saya sadar bahwa 8 bulan perencanaan dan usaha semua orang untuk pementasan sekolah ini pada akhirnya terbayar lunas.

Ini adalah pertama kalinya saya diberikan kesempatan untuk memerankan 3 peran sekaligus dalam pementasan sekolah: aktor (Ratih), penulis naskah, dan sutradara siswa.

Sejujurnya, memerankan 3 peran yang berbeda itu merupakan pengalaman yang menarik. Setelah naskah selesai, hari-hari saya diisi dengan berlatih dialog di rumah bersama ibu saya dan di sekolah bersama rekan-rekan aktor saya. Suatu hari, saya akan menjadi orang yang harus berlatih proyeksi vokal, ekspresi wajah, dan gerakan tubuh untuk menghidupkan karakter Ratih yang sangat feminin; di hari lain, saya akan menjadi orang yang memberi tahu para aktor mahasiswa—bersama Ibu Niken dan Bapak Sulton—bagaimana cara menampilkan karakter mereka dengan lebih baik. Di sela-sela hari dalam seminggu, dengan mengemban peran sebagai rekan sutradara mahasiswa, saya akan terlibat dalam diskusi kelompok dengan sesama pemimpin mahasiswa dari divisi lain, memastikan setiap detail produksi berjalan sesuai rencana.

Sebagai individu yang bercita-cita menjalani masa depan yang terkait dengan teater dan film, pengalaman ini membuat saya belajar banyak hal. Saya belajar apa artinya beradaptasi—menyeimbangkan waktu dan energi, serta apa artinya menunjukkan komitmen; bukan hanya tentang tampil, tetapi juga bagaimana saya akan menetapkan prioritas saya untuk produksi besar ini. Namun yang terpenting, saya belajar bahwa teater lebih dari sekadar pertunjukan; teater adalah seni yang menceritakan kisah dan membangun kepercayaan.

Maka, pada hari terakhir pertunjukan kami, semua siswa dan guru yang ambil bagian dalam produksi ini tersenyum bangga di atas panggung, meneriakkan kata-kata, “Terima kasih telah menyaksikan Petualangan Sherina!”

Ditulis oleh Shiloh Auranda Zeta (Kelas 11)